Pada Kamis, 23 Desember 2021, saya ikut serta dalam forum virtual yang bertajuk “Pembenahan Tata Kelola Industri Asuransi Nasional” yang diselenggarakan oleh salah satu institusi riset tanah air. Saya menyimak pemaparan para narasumber ahli diantaranya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Asosiasi Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (APPARINDO), dan Dewan Asuransi Indonesia (DAI). Disebutkan bahwa diperlukan strategi sebagaimana yang dicanangkan oleh industri asuransi dalam rangka membenahi tata Kelola industri asuransi nasional yang sehat. Tentu hal ini menjadi momentum dalam upaya peningkatan literasi asuransi guna melakukan mitigasi risiko kedepannya, apalagi di tengah wabah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
Lantas, kenapa hal ini menjadi penting?
Pasalnya, berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SLIK) tahun 2019 yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan, diketahui bahwa indeks literasi masyarakat Indonesia terhadap industri perasuransian relatif masih rendah yaitu 19,4%. Hal ini berarti dari setiap 100 (seratus) orang penduduk Indonesia, hanya terdapat 19 (sembilan belas) orang yang memahami tentang asuransi. Rendahnya indeks Literasi Perasuransian menyebabkan masih kurangnya pemanfaatan produk dan jasa perasuransian oleh masyarakat yang saat ini hanya mencapai 13,15%. Hal ini berarti dari setiap 100 (seratus) penduduk Indonesia, hanya terdapat 13 orang yang memanfaatkan produk dan jasa asuransi.
dok: OJK (dalam Lampid Presiden RI 2021) |
Presiden Republik Indonesia dalam Lampiran Pidato Presiden RI Tahun 2021 telah menyatakan bahwa dalam hal capaian pembentukan Holding BUMN, melalui Peraturan Pemerintah No. 20/2020 telah terbentuk Holding BUMN Perasuransian dan Penjaminan yang diharapkan dapat membantu pemerintah dalam menggerakkan konsolidasi yang dapat memberikan dampak percepatan dan penguatan daya saing terutama di sektor asuransi dan penjaminan.
Selain itu, komitmen terus didukung oleh produk hukum berupa regulasi/peraturan terkait lainnya diantaranya adalah Peraturan Presiden 114/2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI). Disebutkan bahwa kaitannya dengan kebijakan keuangan inklusif, salah satu prioritas dalam pelaksanaan SNKI antara lain adalah pendalaman sektor jasa keuangan dengan menggali potensi di sektor jasa keuangan non-bank diantaranya adalah asuransi.
Urgensi Asuransi
Asuransi menjadi salah satu layanan keuangan dasar yang menjadi bagian dari kebutuhan penduduk Indonesia dalam hal layanan keuangan. Asuransi menjadi salah satu layanan keuangan yang paling sering digunakan di Indonesia. Pun, Peraturan Presiden 85/2021 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2022 telah menyebutkan bahwa jasa keuangan dan asuransi merupakan salah satu sektor yang mampu tumbuh positif pada tahun 2020. Pasalnya, di tahun ini juga kita diperhadapkan dengan wabah pandemi Covid-19 yang tidak disangka-sangka sangat berdampak terhadap semua lini kehidupan baik secara kesehatan, sosial, dan ekonomi.
Nah, berdasarkan laporan Fintech in ASEAN 2021: Digital Takes Flight, pandemi Covid-19 membuat pembelian polis asuransi secara online (daring) di wilayah Asia Tenggara semakin meningkat. Hal ini diprediksi akan terus bertumbuh di masa yang akan datang. Data menyebutkan bahwa mayoritas masyarakat di Asia Tenggara menyatakan bahwa asuransi kesehatan merupakan jenis asuransi yang paling banyak dibeli secara daring, yaitu mencapai 53% pada tahun 2021. Lalu, disusul oleh pembelian asuransi kendaraan bermotor secara daring.
dok: https://databoks.katadata.co.id/ |
Lebih lanjut disampaikan bahwa dalam pembelian asuransi, masyarakat berharap dapat mengakses aplikasi dengan mudah secara daring. Fenomena ini mengindikasikan bahwa pesatnya perkembangan industri asuransi di tanah air diharapkan akan sejalan dengan pesatnya keinginan masyarakat untuk memiliki produk asuransi. Tapi, di satu sisi banyaknya pilihan produk asuransi dengan beragam fasilitas dapat membuat masyarakat bingung untuk memilih produk yang tepat sesuai kebutuhan.
Oleh karenanya, hadirlah Lifepal (PT Lifepal Technologies Indonesia), yaitu marketplace asuransi yang menghadirkan beragam pilihan brand asuransi dengan ragam produk yang ditawarkan (#asuransilifepal). Lifepal mampu menjawab tantangan di lapang dan memfasilitasi kebutuhan masyarakat agar lebih mudah mencari dan memilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan diantaranya asuransi kesehatan dan asuransi mobil.
Laman Google Trend sendiri melansir tren penelusuran topik Lifepal, Asuransi Kesehatan, dan Asuransi Mobil yaitu terlihat bahwa selang setahun terakhir ini tren penelusuran ketiga topik tersebut cukup dinamis dan menunjukkan tren yang baik. Terlihat juga bahwa porsi penelusuran topik asuransi kesehatan menduduki porsi terbesar, lalu disusul oleh porsi penelusuran topik asuransi mobil.
dok: https://trends.google.co.id/ |
Peran Lifepal sebagai Marketplace Asuransi
Pada suatu kesempatan, Benny Fajarai, selaku Co-founder Lifepal menyampaikan hal yang melatarbelakangi pengembangan Lifepal, yaitu melalui misi untuk membantu menciptakan akses yang lebih mudah bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam mencari, membandingkan, membeli asuransi hingga proses klaim asuransi. Jadi, Lifepal dibentuk dengan tujuan untuk menghilangkan moral hazard dan memberikan sensasi pengalaman yang berbeda kepada masyarakat dalam memilih produk asuransi. Lifepal berupaya memfasilitasi dan menjembatani kebutuhan akan produk asuransi tersebut. Lebih lanjut, Benny menyampaikan bahwa potensi penetrasi asuransi di tanah air adalah seems to be in line dan segala sesuatunya berkembang cepat.
Lifepal berkeinginan untuk mengubah citra asuransi selama ini dimana stigmanya sudah terbentuk di kalangan masyarakat. Lifepal berkeinginan menjadi wajah baru untuk dunia asuransi. Terutama melalui upaya edukasi pasar dan menjadi marketplace yang cukup netral yang menjembatani asuransi dan masyarakat. Hmm, terkesan sangat optimistis tapi memang benar adanya.
Lifepal juga berani mengklaim diri sebagai tempat belanja asuransi paling lengkap di Indonesia. Buktinya, lebih dari 50 brand sudah bekerja sama dengan Lifepal, dan lebih dari 160 produk sudah ditawarkan di Lifepal. Lifepal juga telah melakukan upaya kolaborasi dengan partner insurance maupun mitra strategis lainya. Sstt, ada tiga kata kunci Lifepal yaitu: Inventory, Pricing, dan Convenience. Ini merupakan rahasia umum yang wajib diketahui dan dicermati oleh tiap industri.
Kerjasama Lifepal diantaranya dengan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) dalam hal pengembangan produk digital di bidang asuransi dan penetrasi produk asuransi di pasaran. Kerjasama ini diyakini mampu memberikan nilai tambah terutama kepada masyarakat selaku konsumen. Produk asuransi digital (digital insurance), atau disebut sebagai produk asuransi yang dipasarkan atau didistribusikan melalui media digital, semakin banyak ditawarkan perusahaan asuransi. Skema Kerjasama ini berupa kemudahan masyarakat dalam mengakses produk asuransi milik Jasindo. Adapun produk Asuransi Jasindo yang dipasarkan melalui platform Lifepal adalah asuransi kendaraan bermotor roda empat.
Simulasi #asuransilifepal
Kebetulan sekali dalam waktu dekat ini saya berencana membeli mobil secara tunai, yang artinya pihak dealer tidak akan menyediakan jasa asuransi untuk kendaraan tersebut kecuali saya membelinya secara kredit. Oleh karenanya, saya pun melakukan pencarian dan perbandingan melalui laman #asuransilifepal untuk membandingkan beberapa pilihan premi dari asuransi kendaraan bermotor.
dok: https://www.lifepal.co.id/asuransi/mobil/ |
dok: https://www.lifepal.co.id/asuransi/mobil/ |
Saya lalu melakukan simulasi perbandingan antara Sompo yaitu AutoFirst My Customize berupa klaim Basic Comprehensive dengan besaran premi Rp 2,8 juta per tahunnya, dengan Takaful Umum yaitu Takaful Abror Standard berupa klaim Total Loss Only dengan besaran premi Rp 560 ribuan per tahunnya. Maka, berdasarkan hasil perbandingan saya memperoleh informasi tentang jaminan perlindungan asuransi mobil yaitu Sompo akan menanggung kerusakan sebagian dan total, sedangkan Takaful umum hanya akan menanggung kerusakan secara total saja. Selanjutnya, saya memperoleh informasi juga bahwa Sompo menyediakan garansi perbaikan bengkel, sedangkan Takaful umum tidak.
Saya juga memperoleh informasi jumlah rekanan dari masing-masing perusahaan asuransi tersebut. Misal, Sompo ternyata memiliki jumlah rekanan yang lebih besar daripada Takaful umum yaitu masing-masing sebanyak 492 dan 128 rekanan. Jujur, saya sangat terbantu dengan fasilitas perbandingan informasi asuransi mobil yang disediakan oleh laman #asuransilifepal. Hal ini membuat saya dapat memilih dan menentukan asuransi mobil berdasarkan prioritas, kebutuhan, dan budget yang dimiliki.
Tidak hanya asuransi mobil, saya juga melakukan perbandingan untuk asuransi kesehatan melalui laman #asuransilifepal, mengingat di tengah wabah pandemi seperti saat ini, asuransi tersebut yang paling dicari dan diminati. Sebenarnya, tidak hanya untuk saat ini, melainkan asuransi kesehatan sangat dibutuhkan di setiap saat. Saya teringat ketika masih single dan belum menikah, saya kerap kali jatuh sakit, walaupun tidak membutuhkan perawatan yang intensif, tapi saya seringkali melakukan konsultasi dengan dokter untuk memperoleh pemeriksaan dan resep obat. Apalagi saat ini saya sudah berkeluarga dan memiliki seorang anak, sehingga diperlukan pemahaman yang lebih dan penentuan prioritas terkait dengan asuransi kesehatan.
dok: https://www.lifepal.co.id/asuransi/kesehatan/ |
dok: https://www.lifepal.co.id/asuransi/kesehatan/ |
dok: https://www.lifepal.co.id/asuransi/kesehatan/ |
dok: https://www.lifepal.co.id/asuransi/kesehatan/ |
Saya lalu mengisi beberapa kolom informasi yang disediakan #asuransilifepal untuk memudahkan perhitungan premi asuransi kesehatan berdasarkan jumlah anggota keluarga yang dimiliki dan umur tertanggung. Mengingat saya dan suami berusia kepala 3 dan kami telah memiliki satu orang anak berusia 2 tahun, maka berdasarkan pencarian diperoleh informasi bahwa asuransi kesehatan yang dirasa paling sesuai adalah Sinarmas yaitu Simas Covid-19-Plan 10 juta dengan besaran premi Rp 1,5 juta per tahun, dan Asuransi Astra yaitu Garda Healthtech-Fit dengan besaran premi Rp 598 ribu per tahun. Berdasarkan Analisa perbandingan, asuransi Sinarmas memberikan kami sekeluarga manfaat rawat inap dengan klaim sesuai tagihan, sayangnya asuransi Astra tidak demikian.
Selanjutnya, untuk manfaat rawat jalan, Sinarmas menanggung biaya dokter umum, dokter spesialis, obat, dan diagnostic sesuai tagihan, sedangkan asuransi Astra hanya menanggung biaya dokter umum dan obat-obatan, masing-masing sebesar Rp 100 ribu dan Rp 150 ribu. Jadi, ada beberapa fasilitas yang dapat diperoleh melalui asuransi kesehatan yang tersedia. Hal ini dapat menjadi pertimbangan tersendiri bagi saya pribadi untuk disesuaikan dengan kebutuhan anggota keluarga. Tentu saja saya ingin memberikan yang terbaik untuk keluarga kaitannya dengan perlindungan kesehatan.
Penutup
Akhir kata, tantangan peningkatan keuangan inklusif di Indonesia dapat dilihat dari sisi penyediaan maupun permintaan layanan keuangan. Kondisi ini menjadi pertimbangan dalam penyusunan kebijakan keuangan inklusif di Indonesia. Masyarakat perlu bijak dalam melakukan perencanaan keuangan dengan matang guna menjamin keseimbangan dan kestabilan keuangan keluarga dan pribadi.
Quick Wins peningkatan literasi asuransi dalam pembenahan tata Kelola industri asuransi nasional diantaranya dapat ditempuh melalui upaya antara lain: tiap perusahaan perasuransian wajib melakukan literasi asuransi ke level sekolah dan perguruan tinggi yang ada di wilayah kota kerjanya, selain itu diperlukan upaya peningkatan kegiatan literasi asuransi oleh Otoritas Jasa Keuangan bekerjasama dengan asosiasi perasuransian. Selanjutnya, Otoritas Jasa Keuangan perlu mendorong pemerintah agar mata pelajaran tentang risiko dan asuransi dapat diajarkan di level sekolah. Serta yang tidak kalah pentingnya, kedepan harapannya agar masyarakat dapat terbiasa membeli asuransi secara daring seiring dengan perkembangan transaksi melalui dompet digital dan platform digital lainnya. Yuk, jadikan #asuransilifepal sebagai #TemanAndalanmu.
Referensi:
- Lampiran Pidato Presiden RI Tahun 2021
- Perpres 114/2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif
- Perpres 85/2021 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2022
- https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/11/18/7-asuransi-yang-paling-banyak-dibeli-secara-online-oleh-penduduk-asean
- https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/02/03/konsumen-tetap-butuh-layanan-asuransi-luring-di-era-digital
- https://wartaekonomi.co.id/read381847/cari-dan-pilih-asuransi-sesuai-keinginan-hati-dengan-lifepal
- https://keuangan.kontan.co.id/news/jasindo-gandeng-lifepal-kembangkan-insurtech
- https://keuangan.kontan.co.id/news/kembangkan-insurtech-jasindo-pasarkan-asuransi-kendaraan-melalui-lifepal
- https://www.liputan6.com/bisnis/read/4731220/asuransi-jasindo-gandeng-lifepal-kembangkan-insurtech
- https://www.lifepal.co.id/asuransi/mobil/
- https://www.lifepal.co.id/asuransi/kesehatan/
cat: tulisan diikutsertakan dalam Lifepal Blog Competition dengan tema “Pentingnya Melek Asuransi" #asuransilifepal
dok: https://bit.ly/lifepalblogcompetition2021 |