Bulan Oktober tahun 2019 ini menjadi sangat berkesan bagi saya pribadi, bukan hanya karena bertepatan dengan bertambahnya usia menjadi kepala 3, melainkan juga karena usia kandungan memasuki minggu ke-20. Alhasil, seperti kebanyakan calon ibu lainnya saya ingin “merayakan kehamilan” bersama dengan suami di hari yang istimewa. Tentunya dengan aktivitas yang menambah pengalaman, seru dan menyenangkan.
Berpose bersama suami tercinta (dok: pribadi) |
Untunglah di era digital seperti saat ini, telah tersedia beragam pilihan dan kemudahan untuk menemukan pelbagai pilihan aktivitas seru yang akan menambah pengalaman dan wawasan. Seperti misalnya, Traveloka Xperience yang merupakan salah satu produk dan layanan dari Traveloka yang memenuhi kebutuhan travel dan lifestyle. Traveloka Xperience juga menyajikan berbagai jenis produk dan aktivitas liburan serta gaya hidup skala nasional dan internasional.
Menariknya lagi, Traveloka Xperience memberikan kemudahan menikmati RIBUAN pilihan pengalaman wisata di seluruh dunia yang didukung oleh beragam metode pembayaran, proses pemesanan cepat dan praktis, serta layanan pelanggan 24 jam! Semuanya tersedia dalam 6 pilihan Bahasa guna semakin memudahkan para pengguna dengan latar belakang budaya dan Bahasa yang berbeda mengakses layanan dan produk Traveloka Xperience.
dok: pribadi |
Traveloka sendiri per Juni 2019 menempati posisi sebagai salah satu Startup terbaik Indonesia menurut Startup Ranking. Selain itu, nilai valuasinya cukup tinggi (US$ 2 Miliar) sehingga menempatkan Traveloka sebagai salah satu Unicorn Asia Tenggara pada 2018 silam. Hal yang patut dibanggakan juga bahwa Traveloka menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia yang masuk pada 10 besar Unicorn baru terbesar di dunia pada 2017 silam. Laman situs Alexa juga melansir bahwa Traveloka menempati posisi 3.353 secara global dan segmen target audiens secara geografis tersebar secara baik dalam maupun luar negeri.
dok: https://alexa.com/siteinfo |
Singkat cerita, tanpa menunggu waktu lama saya dan suami memutuskan untuk menghabiskan akhir pekan sembari berlibur ke Bandung. Kami memilih produk tur “City Walks and Tour by Bandung Youth” melalui layanan Traveloka Xperience. Private trip ini berdurasi sekitar 2 jam dan dilengkapi dengan itinerary yang sangat detail. Harga per pax nya sebesar Rp 289 ribu. Harga ini sudah termasuk jasa pemandu dan makan (1 kali snack dan minum di Kafe Kopi Purnama)
dok: http://traveloka.com |
Setelah melakukan pemesanan dan pembayaran 2 pax produk Traveloka Xperience tersebut seharga total Rp 578 ribu, saya memperoleh paperless voucher yang dilengkapi dengan QR Code dan penjelasan detail terkait meeting point, voucher ID dan keterangan lainnya yang dikirimkan via email dan notifikasi melalui sms.
dok: pribadi |
dok: pribadi |
Selain itu, pelayanan dari pihak Bandung Youth sangat sigap karena saya langsung dihubungi oleh pihak Bandung Youth dan mereka mengirimkan profil pemandu tur kami yang dilengkapi dengan nomor kontak dan email yang bisa dihubungi.
dok: pribadi |
Pada Sabtu, 12 Oktober pukul 16.00 kami lalu berkumpul di meeting point Prama Grand Hotel Preanger Bandung untuk briefing. Kami dipandu oleh Mba Lady Zaenab, yang sangat piawai dalam menjelaskan keseluruhan tur dan lokasi mana saja yang akan dikunjungi.
dok: pribadi |
Pukul 16.05 kami mulai berangkat menyusuri historical walk ke Jalan Braga, Sungai Cikapundung, Asia Afrika dan Gedung Merdeka, Masjid Agung dan Menara Kota Bandung, Makam Wiranatakoesoemah II, Pasar Kembang, dan De Zon NV. Kami sangat menikmati jalan Braga yang estetik dan jalan Asia Afrika yang sangat bersejarah. Sepanjang perjalanan Mba Lady tidak hentinya menjelaskan secara detail terkait dengan latar belakang sejarah dari tiap tempat yang kami kunjungi.
Prasasati Bandung 0 KM (dok: pribadi) |
Untuk persinggahan pertama, kami mengunjungi Prasasti Bandung KM "0" (Nol) yang merupakan titik 0 KM di Bandung. Lebih lanjut, Mba Lady selaku tour guide kami menjelaskan bahwa asal mulanya ketika H.W. Daendels, Gubernur Jenderal (1808-1811) yang ditugaskan oleh pemerintah Hindia Belanda, mengemban tugas salah satunya harus membangun Jalan Raya Pos dari Anyer (Banten) sampai ke Panarukan (Jawa Timur).
Tujuan utamanya ialah untuk memperlancar komunikasi antar daerah dalam rangka memperkuat pertahanan di Pulau Jawa. Seusai pembangunan Jembatan Sungai Cikapundung pada sekitar tahun 1810, untuk pertamakalinya dilewati, Gubernur Jenderal Daendels dan Bupati Bandung ketika itu R.A.A. Wiranatakusumah II melanjutkan berjalan kaki.
Sesampainya di tempat tersebut, Daendels menancapkan tongkat kayu sembari berkata yang berarti: "Coba usahakan, bila aku datang kembali, di tempat ini telah dibangun sebuah kota". Akhirnya, di tempat tersebut masyarakat kemudian membuat patok berupa tugu yang menyatakan tanda Kilometer "0" (Nol). Sampai saat sekarang, patok tersebut dipergunakan sebagai posisi KM. Bd. 0+00
Menyusuri Jalan Asia Afrika yang bersejarah (dok: pribadi) |
Mba Lady menjelaskan tentang sejarah kawasan Braga (dok: pribadi) |
Menikmati suasana di pinggir sungai Cikapundung (dok: pribadi) |
De Zon N.V, merupakan bangunan historis yang pernah berjaya pada zamannya (dok: pribadi) |
Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat (dok: pribadi) |
Memasuki kawasan Pasar dan makam Wiranatakoesoemah (dok: pribadi) |
Pemberhentian terakhir kami tepat pukul 17.30 di Warung Kopi Purnama. Mba Lady merekomendasikan kami untuk mencicipi Kopi Susu dan Roti “Homemade” Srikaya yang khas dari Warung Kopi Purnama ini.
Warung Kopi Purnama yang nge-hits di Bandung (dok: pribadi) |
Perjalanan kali ini sungguh berkesan dan menjadi semacam eco-friendly trip yang membantu kami mengeksplorasi Bandung sembari berjalan-jalan santai. Apresiasi untuk Mba Lady dan segenap tim Bandung Youth serta tentunya Traveloka Xperience yang telah memberikan kesempatan kepada saya dan suami merasakan #XperienceSeru. Mengingat kondisi saya yang sedang hamil, tapi tidak menutup kemungkinan saya tetap bisa menikmati liburan dan memperoleh pengalaman berharga khususnya untuk melihat sisi terbaik dari sebuah Kota Bandung yang menyajikan sejarah unik yang tidak saya ketahui sebelumnya.
Keunggulan berupa kenyamanan dan pengalaman berharga yang diberikan oleh Traveloka Xperience membuat saya mampu menikmati aktivitas seru. Di usia saya yang baru dan status baru nantinya sebagai seorang ibu, saya berkesempatan menghabiskan waktu bersama dengan orang tercinta. Saya senang, suami senang dan tentunya dede bayinya juga ikutan senang.
Seperti kata Pidi Baiq, “Dan Bandung bagiku bukan cuma masalah geografis, lebih jauh dari itu melibatkan perasaan, yang bersamaku ketika sunyi”. Maka, sama halnya dengan Traveloka Xperience, yang tidak hanya memberikan kesenangan tapi juga pengalaman baru dan seru.
Terimakasih, Traveloka Xperience!
Cat: tulisan diikutsertakan dalam Kontes Blog #XperienceSeru dengan Traveloka #TravelokaBlogContest2019
dok: http://traveloka.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar