dok: http://aceh.tribunnews.com |
Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. Joko Widodo dalam lampiran pidato kenegaraannya pada tahun 2017 silam menyebutkan bahwa pembangunan perpustakaan bertujuan untuk meningkatkan literasi masyarakat yang tercermin pada budaya dan kebiasaan membaca. Keberhasilan pembangunan perpustakaan ditandai dengan meningkatnya budaya gemar membaca dan kualitas layanan perpustakaan.
Adapun berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari Good News From Indonesia yang bersumber dari NOP World Culture Score Index, bahwasanya Indonesia menempati peringkat ke – 16 dan menjadi salah satu Negara yang gemar membaca (berdasarkan berapa jam yang dihabiskan setiap orang membaca dalam sepekan). Tentunya hal ini menjadi kabar yang sangat menggembirakan!
dok: GNFI |
Berdasarkan data yang diperoleh secara nasional bahwa pada tahun 2016 silam capaian keberhasilan dari berbagai upaya yang telah dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut diantaranya ditandai oleh: 1) Meningkatnya jumlah pengguna perpustakaan menjadi 41 persen dari total penduduk Indonesia; 2) Meningkatnya jumlah koleksi perpustakaan seluruh Indonesia menjadi 130.456.544 judul dan koleksi sumber elektronik (e-resources) yang terdiri dari 21.504 judul e-book dan 123.124 judul e-journal; 3) Tersedianya layanan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia berbasis digital dan perangkat mobile; 4) Meningkatnya kualitas 22 persen tenaga perpustakaan yang tersertifikasi dan 430 perpustakaan yang telah terakreditasi.
Sayangnya, di satu sisi tidak dapat dipungkiri bahwa masih terdapat beberapa permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam pembangunan perpustakaan diantaranya: 1) Masih rendahnya minat masyarakat untuk membaca buku, terutama buku cetak; 2) Persebaran perpustakaan yang belum merata serta masih terbatasnya keragaman koleksi dan jejaring perpustakaan; 3) Serta terbatasnya tenaga perpustakaan baik secara kuantitas maupun kualitas.
Berbagai kendala/permasalahan ini diantaranya dikarenakan aktivitas sosial yang paling banyak dilakukan penduduk Indonesia untuk mengisi waktu luang adalah dengan menonton televisi. Menurut hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS), preferensi penduduk menonton televisi terus meningkat sejak tahun 2003. Sebaliknya, menghabiskan waktu dengan cara membaca koran atau majalah, trennya memperlihatkan penurunan. Survei secara periodik oleh BPS, menempatkan perilaku membaca masyarakat dengan proporsi paling kecil dibanding indikator sosial lain.
dok: https://databoks.katadata.co.id |
Oleh karenanya, diperlukan arah kebijakan dan strategi yang ditempuh guna mencapai sasaran diantaranya yaitu: 1) Meningkatkan kegemaran membaca masyarakat melalui: Peningkatan intensitas kegiatan pembudayaan gemar membaca di masyarakat; Peningkatan peran relawan gerakan gemar membaca berbasis komunitas; 2) Meningkatkan layanan perpustakaan melalui: Integrasi layanan perpustakaan berbasis aplikasi mobile; Peningkatan gerakan open access nasional dengan kerja sama dan integrasi data antar perpustakaan, kearsipan dan museum; serta Peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia di bidang perpustakaan secara nasional dengan kerja sama lintas sektor baik pemerintah pusat maupun daerah; 3) dan Meningkatkan literasi informasi masyarakat Indonesia.
Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) lantas berupaya mengambil peran guna mengatasi permasalahan tersebut. Berdasarkan data dari laman Alexa dilansir bahwa tingkat kepopuleran laman Unsyiah menempati ranking ke 763 secara nasional dengan tren yang terus mengalami peningkatan.
dok: https://www.alexa.com/siteinfo/unsyiah.ac.id |
Unsyiah bahkan telah dinobatkan sebagai pusat literasi di Aceh semenjak tahun 2017 silam berkenaan dengan dikukuhkannya Aceh sebagai Juara Pertama Lomba Perpustakaan Tingkat Nasional. Sehingga pada tahun 2018 ini Unsyiah berfokus untuk menguatkan daya saing regional.
dok: http://aceh.tribunnews.com |
dok: http://aceh.tribunnews.com |
Hal ini seakan membuktikan bahwa UPT. Perpustakaan Unsyiah berupaya untuk memotivasi dan menginspirasi multipihak, tidak terkecuali para anak muda. Jujur saja, ini merupakan kali ketiga saya mengulas tentang UPT. Perpustakaan Unsyiah. Pada tahun 2016, saya pernah membuat ulasan tentang UPT. Perpustakaan Unsyiah yang mengusung tema “Knowledge is Free” dan mengulas tentang pengembangan budaya literasi dan akses baca di UPT. Perpustakaan Unsyiah (baca: disini). Selain itu, pada tahun 2017 silam saya mengulas tentang UPT. Perpustakaan Unsyiah dengan tema “More Than Just a Library” dengan ulasan berjudul jantung hati pemompa semangat insan literasi (baca: disini).
Secara pribadi jujur saya merasa termotivasi dan terinspirasi dengan adanya kerja keras dari UPT. Perpustakaan Unsyiah agar menjadi lebih baik lagi. Melihat upaya yang terus dilakukan oleh UPT. Perpustakaan Unsyiah membuat saya berkeinginan untuk juga turut serta berbagi inspirasi guna memotivasi dan menginspirasi banyak orang. Belum lama ini saya membuat sebuah grup beranggotakan sekitar 200 orang yang bernama “One Day One Journal” di laman media sosial Facebook yang merupakan wadah untuk berbagi informasi terkait dunia literasi. Selain itu, saya juga berkesempatan menerbitkan tiga buah buku antologi selang dua tahun terakhir. Hal ini semata-mata karena termotivasi dan terinspirasi dari kerja keras UPT. Perpustakaan Unsyiah.
dok: pribadi |
dok: https://www.facebook.com/groups/onedayonejournal/ |
Selain itu, berkat UPT. Perpustakaan Unsyiah saya juga semakin bersemangat untuk melakukan pencapaian, kreasi dan inovasi yang lebih baik dan berguna tidak hanya bagi diri sendiri melainkan orang lain. Sebagai contoh, pada beberapa waktu silam saya berkesempatan memperoleh anugerah penghargaan sebagai Juara II dalam Lomba Nulis Blog oleh salah satu instansi pemerintah. Hal ini tentu saja menjadi salah satu pengalaman yang berharga dan sarat akan makna dikarenakan dalam menghasilkan sebuah karya seperti artikel tulisan maka sebagai penulis kita dituntut untuk sering berinteraksi dengan beberapa referensi yang tentu saja bersumber dari perpustakaan maupun akses internet.
dok: @agustinusblogger |
Nah, disinilah letak peran serta UPT. Perpustakaan Unsyiah dalam menghadirkan beragam informasi yang akurat dan terpercaya sebagai bahan rujukan untuk sebuah karya berupa tulisan. Ternyata selain berperan dalam menyiapkan bahan referensi terpercaya, UPT. Perpustakaan Unsyiah juga berkontribusi guna memotivasi dan menginspirasi dalam sebuah kelas inspirasi sebagaimana postingan video berikut ini. Salut! Tetap memotivasi, terus menginspirasi!
*Penulis pernah bekerja sebagai Narasumber Ahli di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DKI Jakarta (2014 – 2015). Penulis memiliki ketertarikan terhadap dunia pendidikan dan literasi.
Referensi:
- Lampiran Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia. 2017
- https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/08/30/aktivitas-sosial-utama-penduduk-indonesia-2003-2012
- http://aceh.tribunnews.com/2017/11/01/unsyiah-pusat-literasi-di-aceh
- http://aceh.tribunnews.com/2018/01/03/tahun-ini-unsyiah-fokus-kuatkan-daya-saing-regional
- http://aceh.tribunnews.com/2017/09/15/hebat-aceh-juara-pertama-lombaperpustakaan-tingkat-nasional
Cat: tulisan diikutsertakan dalam Blog Competition Unsyiah Library Fiesta 2018
dok: UPT. Perpustakaan Unsyiah |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar