dok: pribadi |
dok: databoks.katadata.co.id |
Perjalanan kali ini terasa sangat spesial karena ini merupakan "Bangkok Women's Journey" yaitu perjalanan (group tour) yang diikuti khusus ole para perempuan dari berbagai penjuru tanah air. Bagi saya tujuan perjalanan kali ini ialah untuk menemukan kebahagiaan tiada terperi dan pengalaman yang berarti. Me time!
Day 1
13 Mei 2017
Kami berkumpul di Terminal 2D Bandar Udara Soekarno Hatta International Airport. Tepat pukul 10.00 pesawat Thai Lion Air yang kami tumpangi bertolak ke Negeri yang (katanya) tak pernah dikolonisasi: SIAM.
Perjalanan ditempuh selama sekitar 3 jam. Tidak ada perbedaan waktu antara Jakarta dan Bangkok sehingga setibanya di Bangkok kami tidak perlu menyesuaikan waktu jam tangan. Setibanya di Bandar Udara Don Mueng, Bangkok kami langsung disambut oleh Tim Penyelenggara perjalanan yaitu Tim CK.
dok: pribadi
Kami lalu melanjutkan perjalanan dan menuju ke MBK Center untuk persiapan menikmati makan malam. Yana Restaurant Halal Food lantas menjadi pilihan. Restoran halal ini terletak persis di dalam MBK Mall dan berhadapan dengan Food Court. Fyi, food court ini menyediakan pelayanan yaitu Ice Thai GRATIS bagi pengunjung yang menunjukkan ID Paspor nya kepada pihak kasir. Senangnya! Selain itu restoran halal ini sangat strategis karena bersebelahan dengan Money Changer.
Setelah menikmati makan malam, kami lalu menuju ke hotel Ibis Bangkok Sathorn. Kami akan berada disini untuk 4 hari dan 3 malam. Penginapan ini sangat strategis karena letaknya tidak begitu jauh dari MBK Mall dan di depan penginapan terdapat 7 eleven yang buka 24 jam. Hmm, saatnya beristirahat untuk bersiap-siap menikmati destinasi selanjutnya esok hari.
Day 2
14 Mei 2017
Pukul 9 pagi kami berkumpul di Lobby hotel dan bersiap-siap menuju destinasi awal dalam catatan perjalanan kami. Tujuan destinasi pagi ini ialah Buddha Four Face Temple Siam. Lokasi peribadatan ini terletak tepat di tengah kota dengan letak yang sangat strategis. Buddha Four Face Temple Siam dikelilingi oleh pusat perbelanjaan dan jalan layang yang merupakan jalur kereta listrik dan juga kendaraan beroda dua dan empat serta shelter untuk para pejalan kaki. Tampak orang-orang dengan mudahnya mampir untuk beribadah sembari menyalakan dupa dan melakukan sembahyang. Beberapa dari mereka bahkan duduk bersimpuh dan diiringi nyanyian serta tarian peribadatan. Patung Buddha berwarna emas terletak di tengah dan patung-patung gajah berukuran besar dan kecil tampak berada di samping.
dok: pribadi
Perjalanan pun kami lanjutkan ke Platinum Pratunam. Pusat perbelanjaan ini merupakan mall modern yg terletak di kota Bangkok. Platinum Pratunam terbagi atas 3 zona yang menjajakan beragam kebutuhan semisal makanan, pakaian, sepatu hingga kebutuhan rumah tangga lainnya yang tersedia di tiap lantai nya. Mall Platinum Pratunam ini memiliki jam buka 10 am till 10 pm. Ssstt... di Mall Platinum Pratunam kita diperkenankan untuk melakukan tawar menawar dengan para penjualnya, lho. Tips nya yaitu: Pika, latnoooyyy! Dengan "jurus" rayuan menawar seperti ini kita bisa memperoleh potongan harga mencapai setengah harga!
dok: pribadi
Setelah puas cuci mata dan berbelanja, perjalanan dilanjutkan ke pasar tradisional yaitu Chatuchak Weekend Market. Sesuai dengan namanya maka pasar Chatuchak hanya buka di akhir pekan sedangkan pada hari kerja pasar ini tutup dan tidak beroperasi. Pasar ini menyediakan banyak sekali jajanan khas dan keperluan sandang serta pernak pernik khas dengan harga yang sangat terjangkau. Saya senang sekali mengunjungi pasar Chatuchak ini karena saya bisa sepuasnya makan Mango Sticky Rice dan durian monthong sembari menikmati alunan lagu Goyang Dumang, haha...
dok: pribadi
Hari sudah menjelang petang, kami akan menutup perjalanan pada hari ini dengan mengunjungi Talad Rod Fai Night Market yaitu semacam pasar malam di Bangkok Thailand yang menjajakan ragam sandang dan pangan semisal kuliner tradisional hingga jajanan "ekstrim". Kok ekstrim? Ya, karena kalajengking, ulat, dan serangga lainnya menjadi jajanan selayaknya gorengan yang laris manis. Seperti pasar malam pada umumnya kita dapat menemukan berbagai keperluan disini dengan harga yang sangat terjangkau misal untuk pena saja dibanderol seharga 100 THB/3 pcs. Kafe-kafenya pun unik karena kebanyakan mengusung konsep food truck ala vintage.
dok: pribadi
Day 3
15 Mei 2017
Perjalanan pada pagi hari ini diawali dengan mengunjungi Golden Buddha Temple. Berbeda dengan patung Buddha lainnya yang tersebar di seluruh penjuru ibukota Bangkok, patung Buddha yang ada di Golden Buddha Temple merupakan patung Buddha terbesar. Arsitektur bangunannya pun sangat megah dan menjulang tinggi. Para pengunjung diharapkan melepas alas kaki nya ketika memasuki tempat peribadatan umat Buddha tersebut.
dok: pribadi
China Town adalah destinasi berikutnya. Suasananya khas dan selayaknya pecinan pada umumnya. Sepanjang perjalanan kami dapat menemukan para penjaja lotere dan calon pembeli yg berkenan mencoba peruntungan. Hmm, jadi penasaran!
dok: pribadi
Setelah puas menyusuri jalanan China Town, tibalah kami di Khao San Road. Katanya kawasan ini terkenal bahkan hingga seantero negeri. Diduga kawasan ini "terkenal" seantero negeri karena merupakan kawasan para tourist backpacker. Sayangnya bagi para pengunjung terutama perempuan kurang baik bila berkunjung ke tempat ini terutama di malam hari. Tapi yang menyenangkan ialah kami menemukan resto yang menjajakan makanan halal yang cukup terkenal se-kota Bangkok. Penjualnya ramah dan setidaknya mereka bisa berbahasa melayu.
dok: pribadi
Setelah kenyang dan senang, kami melanjutkan perjalanan menuju Golden Mountain Wat Saket. Butuh perjuangan untuk tiba di puncaknya karena kami harus menempuh sekitar 344 anak tangga. Tapi, semua lelah terbayar setelah kami tiba diatas karena melalui tempat ini kami dapat melihat Bangkok 360° setelah menempuh 344 anak tangga. Sungguh pemandangan yang luar biasa. Subhanallah!
dok: pribadi
Menjelang sore kami mengakhiri perjalanan hari ini dengan mengunjungi Asiatique The Riverfront. Kami menyantap sajian khas sembari menikmati pemandangan Sungai Chao Praya. Para pengunjung juga diperkenankan menggunakan free shuttle boat utk menyeberang atau berbayar sebesar 40 THB.
dok: pribadi
Day 4
16 Mei 2017
Free program!
Saya dan beberapa teman sepakat untuk mengunjungi Wat Arun dan Wat Pho. Setelah beberapa hari ini mengitari Bangkok dengan menggunakan bus, kali ini kami berencana menggunakan Grab Car dan menuju Wat Pho terlebih dahulu. Setibanya di Wat Pho kami disambut oleh para penduduk lokal yang fasih berbahasa Indonesia. Mereka menawari kami untuk berfoto dengan menggunakan pakaian khas tradisional Thailand dan mengijinkan kami membayarnya dengan Rupiah dan bukannya Baht. Wah!
dok: pribadi
Setelah puas berfoto, menari, dan makan buah-buahan segar kami lalu menyeberang ke Wat Arun dengan menggunakan kapal. Setibanya di Wat Arun, kami lalu membeli tiket masuk terlebih dahulu dan melepas sandal untuk kemudian masuk ke dalam ruangan. Kami begitu takjub karena mendapati patung Buddha tidur yang sangat BESAR!
dok: pribadi
Setelah puas menikmati perjalanan kami lalu menuju hotel dan bersiap-siap untuk check out pada sore hari dan kembali ke Jakarta dengan membawa banyak sekali kenangan indah. Khawp khun kha!