Saya baru saja menyimak penuturan Henry Lin dalam TEDYouth tahun 2013 silam. Henry menjelaskan tentang sesuatu hal yang sangat menarik. Dalam ulasannya yang berjudul “What We Can Learn from Galaxies Far, Far Away” Henry menceritakan bahwa dalam sebuah sistem galaksi terdapat kekuatan ekstrim yang mampu meningkatkan kecepatan besar. Wah kekuatan seperti apakah itu? Ternyata kekuatan tersebut berasal dari gravitasi. Hal ini lantas menjadi gagasan utama pemikirannya.
Hmm, gravitasi. Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri melansir bahwa gravitasi adalah: kekuatan, gaya tarik; proses gaya tarik; gaya berat suatu benda. Sepintas terdapat sesuatu hal yang menarik perhatian dan seakan tersembunyi dibalik kekuatan gravitasi. Ibarat magnet yang memuat energi positif sehingga mampu menarik perhatian. Bahkan seorang penyanyi ternama mancanegara Idina Menzel menegaskan kekuatan gravitasi tersebut dalam lirik lagunya yang berjudul Defying Gravity. Idina seolah-olah hendak menunjukkan upayanya “menentang” gravitasi agar dia dapat terbang dan melesat tinggi… Flying so high! Everyone deserves the chance to fly! I’m defying gravity!
dok: pribadi |
Bila dikaitkan dengan pencapaian selama ini, maka secara pribadi saya meyakini bahwa apa yang saya lakukan selama ini belum seberapa. Pasalnya, saya bekerja meniti karir dan menyelesaikan studi guna meraih gelar dan titel serta pengalaman secara bersamaan. Kendati demikian saya pun tertarik dengan dunia literasi. Saya sangat menikmati berkiprah didalamnya. Semenjak memenangkan lomba menulis pada tahun 2008 silam, saya semakin antusias menggali potensi diri agar dapat menorehkan prestasi di dunia literasi. Sekiranya upaya sederhana ini dapat menjadi langkah awal sebuah determinasi untuk menjadi gravitasi. Pun, pembuktian sebuah dedikasi.
Pada tahun 2008, artikel tulisan saya berkesempatan meraih Juara 2 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah tentang lingkungan hidup. Alhasil, saya diundang secara resmi oleh Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Minahasa Tenggara yang berada di Provinsi Sulawesi Utara untuk menerima penghargaan berupa piagam penghargaan, trophy dan uang tunai. Waktu pun terus bergulir dan kemenangan berikutnya dalam lomba menulis saya peroleh melalui blog. Ya, selain menekuni dunia ilmiah, saya menyenangi dunia blogging. Beragam kompetisi menulis artikel blog saya ikuti. Tidak terkecuali bergabung sebagai citizen journalism suatu media blog tertentu.
dok: pribadi |
Pada bulan Juli dan Agustus tahun 2012, masing-masing di bulan tersebut artikel tulisan saya berkesempatan meraih juara 3 dan juara favorit dalam kompetisi menulis blog. Berkat tulisan tersebut pula saya berhasil memperoleh sebuah hadiah berupa smartphone dan merchandise. Bagi saya tulisan yang berkesempatan meraih predikat juara favorit tersebut menjadi salah satu yang paling menarik untuk disimak karena saya berupaya mengulas tentang “cap tikus” yang merupakan minuman keras tradisional di wilayah Sulawesi. Tulisan ini diikutsertakan dalam rangka berkontribusi dan turut berpartisipasi untuk melakukan diseminasi informasi terkait maraknya konsumsi minuman keras di masyarakat.
dok: pribadi |
Lalu pada tahun 2013 tepatnya di bulan Desember, artikel tulisan saya dalam media online berupa blog citizen journalism menjadi salah satu tulisan terfavorit. Alhamdulillah, saya berkesempatan memperoleh sebuah tiket seminar tentang pemasaran berskala Internasional secara gratis (Padahal harganya mencapai Rp 1,2 juta-an!) Seminar tersebut diadakan di hotel berbintang di bilangan wilayah Jakarta dan di dalam seminar tersebut saya berjumpa dan berinteraksi langsung dengan para pakar di bidang pemasaran tanah air maupun mancanegara. Dalam artikel tersebut saya berupaya membahas tentang pentingnya konsep metamarket dalam pemasaran di Indonesia yang belakangan ini sedang marak dalam rangka era ekonomi kreatif digital tanah air.
dok: kompasiana.com |
Selanjutnya saya berkesempatan memenangkan lomba menulis sebanyak tiga kali yaitu di bulan Januari, Juli dan November pada tahun 2014. Menurut saya, artikel tulisan yang paling menarik ialah di bulan Juli karena saya mengulas tentang reportase pemilihan kepala daerah (baca: disini). Kebetulan ketika itu terjadi hal yang tidak terduga di tengah keramaian pesta rakyat tersebut. Berujung pada pembakaran fotocopy kartu tanda pengenal yang dimiliki oleh para calon pemberi suara. Semenjak itu saya merasa bahwa menulis sebuah reportase menjadi satu tantangan tersendiri karena saya seakan merasakan hidupnya sebuah tulisan hingga mampu melaporkan informasi dan kabar berita kepada khalayak.
Sayangnya pada tahun 2015 saya absent dari dunia hingar bingar kemenangan tulis menulis tapi hal tersebut tidak menyurutkan langkah. Buktinya pada tahun 2016 saya berusaha menembusnya dengan memenangkan beberapa kompetisi menulis selama tujuh bulan berturut-turut. Semisal pada bulan Februari, artikel tulisan saya menjadi salah satu pemenang dalam lomba menulis tentang tokoh inspiratif yang diadakan oleh salah satu media online ternama tanah air. Saya berkesempatan mendapatkan hadiah berupa smartphone. Bulan depannya yaitu tepat pada bulan Maret, artikel tulisan saya dinobatkan sebagai Juara 2 oleh Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Aceh. Saya berkesempatan memperoleh piagam penghargaan, trophy dan uang tunai karena dianggap berhasil mengulas tentang perpustakaan milik Unsyiah Aceh.
dok: pribadi |
Pada bulan April 2016, artikel tulisan saya berhasil menjadi Juara 2 dan saya berkesempatan mendapatkan sebuah notebook dari Kudo yang merupakan sebuah perusahaan e-commerce ternama tanah air. Sedangkan pada bulan Mei 2016, Alhamdulillah secara berturut-turut artikel tulisan saya berhasil menjadi Juara 1 dalam kompetisi menulis bertema pendidikan yang diadakan oleh CNN Indonesia sehingga saya berkesempatan mendapatkan hadiah berupa uang tunai dan merchandise menarik. Selain itu artikel tulisan saya terpilih menjadi Juara 1 dalam lomba yang diadakan oleh perusahaan lunpia delight di Semarang sehingga saya berkesempatan mendapatkan uang tunai. Bulan Mei juga sepertinya masih terus menjadi bulan keberuntungan saya karena artikel tulisan saya terpilih sebagai Juara Favorit dalam lomba yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Tanah Air bekerjasama dengan salah satu platform media blog online citizen journalism sehingga saya berkesempatan memperoleh hadiah berupa uang tunai. Selanjutnya pada bulan Agustus 2016, artikel tulisan saya tentang asuransi terpilih sebagai Juara 3 dan saya kembali mendapatkan hadiah berupa uang tunai.
dok: pribadi |
dok: pribadi |
Bulan Oktober merupakan bulan yang istimewa. Pasalnya bulan ini merupakan bulan kelahiran saya dan ibu. Saya lahir di tanggal 11 Oktober dan ibu saya lahir di tanggal 10 Oktober. Di bulan ini pula lah artikel tulisan saya berkesempatan menjadi Juara 3 dalam lomba yang diadakan oleh Kementerian Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia. Tulisan saya mengulas tentang mutiara laut selatan dimana ide tulisannya saya peroleh ketika pada bulan September sebelumnya saya mengunjungi Provinsi Maluku mengelilingi Pulau Buru, Pulau Osi, Pulau Kei, Pulau Seram dan Tual di Maluku Tenggara. Berkat tulisan tersebut saya berkesempatan memperoleh uang tunai dan piagam penghargaan dari pihak Kementerian. Selain itu, artikel tulisan saya tentang keuangan non tunai juga berhasil menjadi Juara 3 dalam kompetisi menulis yang diadakan oleh Bank Central Asia bekerjasama dengan salah satu media online. Alhasil, saya berkesempatan memperoleh hadiah berupa uang tunai.
dok: pribadi |
Di penghujung tahun tepatnya pada bulan Desember, artikel tulisan saya tentang reproduksi remaja yang diikutsertakan dalam lomba menulis yang diadakan oleh UNFPA dan BKKBN berhasil menjadi Juara 1 dan saya berkesempatan memperoleh hadiah berupa tablet merk terbaru. Hadiah ini menjadi hadiah terindah dalam pergantian tahun menyongsong tahun baru 2017. Pasalnya, hadiah tersebut merupakan barang yang diidam-idamkan oleh adik saya sehingga dia pasti akan sangat senang bila hadiah untuk saya tersebut menjadi hadiah untuknya juga. Saya berharap semoga kedepannya di tahun yang baru segalanya menjadi semakin lebih baik. Aamiin.
dok: pribadi |
Pada Februari 2017, artikel tulisan saya yang menjelaskan tentang betapa kerennya Indonesia berhasil menjadi Juara 2 dari sekitar 123 artikel tulisan yang ada. Tulisan tersebut mengulas tentang indeks inovasi global tanah air Indonesia. Berkat tulisan tersebut saya berkesempatan memperoleh hadiah berupa uang tunai dan merchandise eksklusif.
dok: pribadi |
Tidak hanya berkecimpung dalam dunia blogging sebagai seorang blogger, saya juga berusaha menulis dan menerbitkan publikasi karya ilmiah berupa jurnal ilmiah, prosiding dan buku. Berawal dari tahun 2010 ketika skripsi S1 saya diterbitkan dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi DIKTI. Sebagai seorang Sarjana tentu ada kebangaan tersendiri ketika hasil riset dan penelitian kita dapat memberikan kebermanfaatan bagi orang lain melalui tulisan dalam terbitan publikasi jurnal ilmiah.
Selanjutnya pada tahun 2012 secara berturut-turut hingga tahun 2017 saya konsisten menerbitkan tulisan berupa karya ilmiah dalam sebuah publikasi. Semisal pada tahun 2012 saya memiliki dua buah publikasi yaitu berupa prosiding nasional yang diterbitkan di Bank Indonesia dan sebuah jurnal ilmiah nasional di Universitas Negeri di wilayah timur Indonesia.
Tahun 2013 merupakan momentum keaktifan saya dalam mengikuti seminar nasional, melakukan presentasi baik secara oral maupun poster dan menulis karya ilmiah. Hal ini dibuktikan dengan publikasi empat buah prosiding nasional baik dari Bank Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Universitas Padjajaran Bandung. Selain itu di tahun 2013 tesis S2 saya berhasil terbit dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi Dikti milik Bank Indonesia. Sebagai seseorang bergelar Master tentu hal tersebut menjadi suatu kebanggaan tersendiri karena sedikit mampu menjadi cerminan dedikasi tiada henti dalam melakukan publikasi. Begitupun pada tahun 2014 dimana saya memiliki satu publikasi berupa prosiding nasional setelah melakukan presentasi secara oral di Seminar Nasional Universitas Atmajaya Yogyakarta.
dok: pribadi |
Titik balik dan kesempatan meraih momentum berharga dalam upaya pencapaian saya selama ini terjadi di tahun 2015 dan 2016. Hal ini dikarenakan pada masing-masing tahun tersebut saya memiliki publikasi di Jurnal Internasional dan Prosiding Internasional. Benar adanya kata dosen saya bahwa tidak cukup hanya melalui sebuah proses, kita juga harus mengalami progress. Kita perlu untuk bergerak maju bukan mundur, tapi berdiam diri sejenak terkadang perlu.
dok: pribadi |
Selanjutnya pada tahun 2017 sekarang ini menjadi awal tahun yang sangat membahagiakan karena tahun ini saya berhasil menerbitkan sebuah buku antologi. Ya, artikel tulisan saya berkesempatan bersanding dengan tulisan-tulisan hebat lainnya yang terpilih. Alhamdulillah, maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
dok: pribadi |
Hmm, lantas apa rahasianya sehingga saya bisa memiliki determinasi untuk menjadi gravitasi?
Jawabnya ialah KEBERMANFAATAN DIRI!
Harapan saya tidak muluk-muluk yaitu sekiranya bila orang-orang menemukan karya saya maka akan ada sedikit hal yang dapat mereka peroleh baik itu berupa informasi maupun inspirasi. Bukankah pernah ada sebuah petuah bijak berkata bahwa “Jika kamu bukanlah anak seorang Raja maupun orang yang kaya raya, maka menulislah!”. Sama halnya dengan smartphone premium Luna yang memiliki kemampuan sehingga bisa membantu saya menorehkan dan meraih lebih banyak prestasi guna menjadi gravitasi bagi sekitar. Meet Luna, Be the Gravity. Dan mungkin suatu saat nanti dapat menjadi: Meet Yesi, Be the Gravity.
Saya pun ingin berbagi pengalaman agar mampu menginspirasi pembaca melalui tulisan-tulisan yang sederhana namun mengena. Sama halnya dengan Luna Smartphone yang memiliki kesempurnaan secara estetika dan desain yang ekslusif.
dok: http://luna.id/ |
Luna smartphone tentu dapat membantu saya menangkap gambaran fenomena melalui kecanggihan kameranya. Gambar tersebut nantinya akan dapat memperkaya dan menghidupkan isi tulisan saya sehingga tidak hanya menjadi sekedar kata-kata melainkan gambar yang memuat cerita.
dok: http://luna.id/ |
Sehingga pada akhirnya apa yang saya rangkum dan tuliskan dapat benar-benar sounds as good as it looks! Seperti Luna smartphone tentunya yang menyuguhkan kejernihan suara bebas dari kebisingan.
dok: http://luna.id/ |
Intinya, where stories come to life maka tuliskanlah! Sama halnya dengan kepercayaan terhadap Luna smartphone dimana layarnya lebih dari sekedar tampilan. It’s a window into your life’s memorable stories and precious moments! Luna Indonesia benar-benar memberikan pengalaman better than the best!
Yuk, menjadi gravitasi dan terus menginspirasi!
Ket: tulisan diikutsertakan dalam Kompetisi Blogging #BeTheGravity bersama Luna Smartphone
dok: http://luna.id/ |