Pertengahan Juli 2013, My dreams come true!
Keinginan berkunjung ke Bali tercapai sudah. Bali menjadi salah
satu Provinsi yang pernah saya singgahi, selain Sumatera Utara, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Yogyakarta, Banten, dan Sulawesi Utara, semenjak saya memutuskan
untuk merantau 4 tahun silam.
Pesona Indonesia: Bali
Sumber: Youtube Indonesia.Travel
Kendati bukan dalam rangka liburan, melainkan fieldtrip, namun
saya tetap bisa merasakan nuansa santai, bahagia dan bersenang-senang didalamnya.
Saya bersama rombongan Mahasiswa Pascasarjana IPB Bogor kala itu dalam rangka
kunjungan lapang perkuliahan Perencanaan Tata Ruang dan Ekonomi Kelembagaan. Saya
berangkat bersama rombongan kloter kedua. Kami berangkat menjelang sore hari bertolak
dari Jakarta dikarenakan paginya harus mengikuti perkuliahan umum terlebih
dahulu di Kampus.
Rumah Makan Kampoeng Seafood Bumbu
Bali Jimbaran Bay
Merupakan tempat pertama yang kami singgahi setibanya di Bali. Pesawat yang kami tumpangi mendarat tepat
malam hari sehingga kami pun langsung bergegas untuk makan malam ketika turun
dari pesawat. Setibanya di resto, langkah kami disambut pasir putih berbisik,
lembut sekali. Ah, Bali Alhamdulillah…
dok: pribadi
Bappeda dan Litbang, Badan Kepegawaian
Daerah, Pendidikan dan Latihan, Inspektorat Bali
Keesokan harinya kami memenuhi agenda bertemu dengan stakeholder
terkait yaitu pemda setempat untuk melakukan Focus Group Discussion. Area kompleks
perkantorannya sangat menawan. Bangunannya sangat artistik dan kental dengan unsur
budaya khas daerah Bali. Belum lagi di tiap pelataran kantor dengan mudahnya
dijumpai sesajen sebagai ritual.
dok: pribadi
dok: pribadi
Kantor Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Sempidi
Kami lalu melanjutkan perjalanan ke Kantor LPD Desa Adat Sempidi.
Berdasarkan informasi bahwa kantor LPD ini diresmikan pada 29 Oktober 2008 oleh
Bupati Badung, Anak Agung Gde Agung, SH. Berarti kunjungan kami tepat menjelang
5 tahun semenjak Kantor LPD tersebut diresmikan. Pemerintah Provinsi Bali
mendirikan lembaga keuangan perdesaan yang disebut LPD sebagai proyek
percontohan. Jadi, Bali merupakan salah satu pelopor LPD. Tujuan pendirian
sebuah LPD pada setiap desa adat diantaranya ialah untuk mewujudkan misi
pembangunan LPD dalam menyediakan layanan keuangan bagi masyarakat perdesaan di
Bali. Pada dasarnya, LPD berbeda dari Lembaga Keuangan Mikro lain yang
dikendalikan oleh pemerintah provinsi karena kepemilikan dan
pengorganisasiannya dipengaruhi oleh adat istiadat masyarakat Bali. Oleh karenanya
intisari keilmuan yang kami peroleh bahwasanya lingkungan institusional LPD
berpengaruh signifikan terhadap tata kelola kelembagaan LPD yang pada
gilirannya akan mempengaruhi keberhasilan LPD dalam mencapai tujuan yaitu
memberikan layanan finansial untuk masyarakat desa sebagai suatu lembaga
perantara keuangan. Adapun bukti pengaruh langsung adat sosial masyarakat Bali,
termasuk nilai sosial, norma dan sanksi (institusi formal) pada LPD
diindikasikan dalam tata kelola kelembagaan mereka.
dok: pribadi
Balai Subak Sempidi
Siang semakin terik, kami memutuskan untuk melepas penat sembari
makan siang. Destinasi kami tertuju di Balai Subak Sempidi. Balai ini
diprakarsai oleh Pelaksana Krama Subak Sempidi. Balai diresmikan 21 September
1979 oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Badung. Suasana yang khas lengkap
dengan pendopo terbuka menambah hangat rasa kebersamaan.
dok: pribadi
Pasar Pakraman
Perjalanan pun dilanjutkan, kami menuju Pasar Pakraman.
Berhubung hari telah sore, maka suasana pasar lengang. Tapi, satu yang
menakjubkan bahwa pasar ini sangat bersih! Tidak tersisa sampah di pojok pasar
sekalipun. Tujuan kami ke pasar Pakraman juga sebenarnya dalam rangka melihat
pengolahan limbah pasar. Masyarakat telah dengan sadarnya melakukan pengolahan limbah
yang dihasilkan oleh pasar secara mandiri sehingga limbah dapat menjadi berkah.
Tidak hanya kebersihan di dalam pasar, pun selokan dan saluran air sepanjang
jalan dalam kota sangat terjaga kebersihannya.
dok: pribadi
Subak
Keterkaitannya dengan ekonomi kelembagaan, maka kami juga
berkunjung ke area persawahan dimana Subak diaplikasikan. Subak sendiri
merupakan sistem pengairan/irigasi yang menjadi kearifan lokal masyarakat Bali.
Sumber: http://beritabali.com/assets/posting/SAWAH-OKAY-22.jpg
Toko Oleh-Oleh Krisna
Pada akhirnya, belum afdol rasanya bila sebelum meninggalkan
Bali, tidak belanja belanji. Oleh karenanya, kami mengunjungi Toko Oleh-Oleh
Khas Bali yaitu Krisna. Pelayanan yang prima dan ketersediaan produk yang
lengkap menjadi nilai plus. Kami merasa cukup puas.
dok: pribadi
Harus diakui bahwa Bali memiliki karakteristik yang unik. Penduduknya
sangat dipengaruhi oleh agama dan adat Hindu, yang tercermin dari peran yang
saling berkaitan antara agama, desa adat dan dusun (banjar) dalam kehidupan
ekonomi dan sosial mereka. Bali benar-benar sangat menjaga filosofi Tri Hita
Karana yaitu hubungan dengan Tuhan, Alam dan Manusia. Ritual di tiap sudut kota
diantaranya di pohon-pohon besar, halaman rumah, pelataran kantor, dan lainnya menjadi
saksi bahwa Bali merupakan representasi segala kebaikan, penghormatan dan
penghambaan kepada Sang Maha Pemberi Kehidupan.
dok: pribadi
dok: pribadi
dok: pribadi
dok: pribadi
dok: pribadi
Mungkin kedepannya, bila diberikan kesempatan. Saya berharap
bisa mengunjungi Kabupaten Karang Asem, terletak di ujung timur Provinsi Bali yang menyimpan
keunikannya tersendiri. Wilayah berbukit dengan panorama alamnya yang eksotis.
Jadi, tidaklah berlebihan sepertinya bila diprediksi bahwa di masa yang akan
datang wilayah ini akan bisa menjadi salah satu daerah wisata andalan. Kabupaten
Karang Asem juga memiliki kain tenun yang cukup khas yaitu kain gringsing.
Obyek wisatanya pun tak kalah menarik, diantaranya Bukit Jambul, Besakih dan
Telaga Waja, dan agrowisata Salak Sibetan serta masih banyak lainnya. Atau mungkin
juga mampir ke destinasi ekowisata dengan mengunjungi Taman Nasional Bali Barat
untuk mengamati burung Jalak Bali yang merupakan satwa primadona taman nasional.
Lalu mengamati satwa di Krepyak dan Sumberejo, serta melakukan wisata budaya di
Monumen Lintas Laut dan Makam Jayaprana.
Taman Nasional Bali Barat
Sumber: Youtube Indonesia.Travel
Bali dengan segala keeksotisannya, nantinya juga tetap perlu
memperhatikan pengembangan kemandirian daerah tertinggal, peningkatan
pemanfaatan potensi wilayah, pemanfaatan integrasi ekonomi antara daerah
tertinggal dan daerah maju, serta memperhatikan peningkatan penanganan kawasan
daerah tertinggal yang memiliki permasalahan khusus. Jadi, dengan berkurangnya
ketertinggalan, menurunnya indeks kemiskinan, berkurangnya daerah yang
terisolasi, dan meningkatnya laju pendapatan penduduk dan tercapainya rehabilitasi, maka diharapkan akan tercipta
pengembangan ekonomi lokal, pemberdayaan masyarakat, meningkatnya kapasitas
kelembagaan, serta pengurangan keterisolasian daerah di Bali.
Cat: Penulis merupakan mahasiswa Pascasarjana IPB Bogor. Penulis menyukai travelling dan menulis. Bercita-cita cepat atau lambat memiliki catatan travelogue sendiri. Mohon doanya.